Kamis, 29 Oktober 2015

Tenaga Eksogen

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
       Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang dapat merombak dan merubah bentuk muka bumi atau bentang lahan yang telah ada. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh proses pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses perombakan atau perubahan muka bumi ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara, dan es.
Kita tahu bahwa tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Batuan-batuan di permukaan bumi akan mengalami proses pelapukan, yang memerlukan waktu yang relatif lama. Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. Batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. Batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah  dan hancur. Peristiwa tersebut sering disebut pelapukan biologi.
Permukaan bumi yang kita tempati untuk tinggal ini tersusun atas batuan-batuan. Batuan terjadi dengan berbagai cara. Mulai dari magma cair yang kemudian membeku karena pengaruh suhu, atau juga fosil hewan atau tumbuhan yang membatu setelah jutaan tahun akibat panas dan tekanan di dalam bumi. Seiring dengan berjalannya waktu, batuan tersebut menjadi lapuk oleh air, angin, dan oleh faktor-faktor kimiawi dan biologis lainnya.
            Seperti diketahui pelapukan adalah proses pengrusakkan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Menurut Ollier (1963), pelapukan adalah proses penyesuaian kimia, mineral dan sifat fisik batuan terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumi dan tenaganya berasal dari luar kulit bumi. Tenaga yang bekerja, mampu mengikis dan mengangkut material di permukaan bumi. Proses pelapukan batuan dan perombakan batuan di permukaan bumi akan membentuk sebuah morfologi di permukaan bumi.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1.    Bagaimana defenisi tentang tenaga eksogen dan proses terjadinya?
2.    Bagaimana defenisi pelapukan dan jenis-jenisnya serta proses pelapukan batuan?
3.    Bagaimana  proses gerakan geologis air dipermukaan dan bawah permukaan tanah?
1.3 TUJUAN
 Penyusunan makalah ini bertujuan:
1.    Untuk mengetahui tentang tenaga eksogen dan proses terjadinya.
2.    Untuk mengetahui defenisi pelapukan dan jenis-jenisnya serta proses pelapukan batuan.
3.    Untuk mengetahui proses gerakan geologis air dipermukaan dan bawah permukaan tanah.
1.4 MANFAAT
       Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui gambaran tentang permukaan bumi ini, khususnya tenaga eksogen sebagai pembentuk muka bumi dai luar. Selain itu, karena tenaga eksogen ini bersifat merusak bentuk-bentuk permukaan bumi, sehingga kita harus mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi di bumi ini. Kemudian dapat mengetahui gambaran tentang pelapukan batuan dan prosesnya, serta bagaiama proses pergerakan geologis air dipermukaan dan bawaha permukaan tanah.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Tenaga Eksogen
       Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
1.    Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
2.    Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
3.    Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
       Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi Bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.
       Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.
2.2  Pelapukan
       Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
Sinar matahari → Air → Gletser  → Reaksi kimiawi → Reaksi kimiawi →Kegiatan makhluk hidup (organisme) .
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a.    Pelapukan mekanik
       Pelapukan mekanik (fisis), yaitu peristiwa hancur dan lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik, yaitu sebagai berikut.
1)      Akibat perbedaan temperatur
       Batuan akan mengalami proses pemuaian apabila panas dan sekaligus pengerutan pada waktu dingin. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka lambat laun batuan akan mengelupas, terbelah, dan pecah menjadi bongkah-bongkah kecil.
2)      Akibat erosi di daerah pegunungan.
       Air yang membeku di sela-sela batuan volumenya akan membesar, sehingga air akan menjadi sebuah tenaga tekanan yang merusak struktur batuan.
3)      Akibat kegiatan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
       Akar tumbuhan akan merusak struktur batuan, begitu juga dengan hewan yang selalu membawa butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Selain makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan, manusia juga memberikan andil dalam terjadinya pelapukan mekanis (fisik). Dengan pengetahuannya, batuan sebesar kapal dapat dihancurkan dalam sekejap dengan menggunakan dinamit.
4)      Akibat perubahan air garam menjadi kristal.
       Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan sekitarnya, terutama batuan karang.
b.    Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan ini terjadi dengan bantuan air, dan dibantu dengan suhu yang tinggi. Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini disebut dekomposisi.
Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut:
1)  Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
2)  Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait dengan pembentukan tanah liat.
3)  Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi umumnya akan berwarna kecoklatan, sebab kandungan besi dalam batuan mengalami pengkaratan. Proses pengkaratan ini berlangsung sangat lama, tetapi pasti batuan akan mengalami pelapukan.
4)  Karbonasi, yaitu pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah batuan kapur. Reaksi antara CO2 dengan batuan kapur akan menyebabkan batuan menjadi rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartifikasi.
       Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst di antaranya sebagai berikut.
(a) Dolina
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH6mY6iZJSvZL8sAFzvwySOEphy5Qae-K8F5EYi7CElYtn_vykEHBnRxwmg4uP7aLbY_vdQd7FMvDoJ6LsA4VRhhv0Q1Fs7kAC4mHUFqbKBDWiTUP8IyV4WIOykAubcecWH3nUJuOm_oU/s1600/img_2268_dolina_pieciu_stawow_medium.jpg
Gambar 1. Dolina
       Dolina adalah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di Pegunungan Seribu.
(b)     Gua dan sungai bawah tanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3PWD0rL9zk6NfypmhvX56oQtJ8d-GIM6LYsY5TeX92xy7LvvbsTNy15QDVouGVTHLq1OOClLf62qGpnXziI9M-6673RgaNSmaycLJBSBD8-ZIA6pNsRBvH27DBWcS1T75mQ_D0kIcDs/s1600/danau-bawah-gua-3.jpg
Gambar 2. Gua dan sungai bawah tanah
       Di dalam batuan kapur biasanya terdapat celah atau retakan yang disebut diaklas. Karena proses pelarutan oleh air, maka retakan/ celah itu akan semakin membesar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang di dalam tanah yang sebagian di antaranya sebagai tempat mengalirnya sungai bawah tanah.
(c)      Stalaktit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnNXRi-hNPKS5YW-DjkR6wmCZMDk-ZufqG9rHievJAboXPh9gvUxQ8yfeSpWxrNOzYU4-1EB4d5uyWpJD96_TNaPqirgGhz6VduetKZodj2WLWtwwu-y1ZuxcCAP9ejSx_pJCe6whLT0A/s1600/Stalaktit-201020593408.jpg
Gambar 3. Stalaktit
       Stalaktit adalah kerucut kapur yang menempel bergantungan pada atap gua kapur. Terbentuk dari tetesan air kapur dari atap gua, berbentuk runcing dan mempunyai lubang pipa tempat menetesnya air. Stalagmit adalah kerucut kapur berbentuk tumpul yang menempel berdiri pada dasar gua, dan tidak mempunyai lubang pipa. Contohnya, stalaktit dan stalagmit yang terdapat di kompleks Gua Buniayu dan Ciguha Sukabumi Jawa Barat, Gua Tabuhan dan Gua Gong di Pacitan, Jawa Timur serta Gua Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah ataupun gua-gua yang ada di sekitar Maros Sulawesi Selatan.
3. Pelapukan organik (biologis)
       Pelapukan Organik adalah pelapukan batuan oleh makhluk hidup. Pelapukan jenis ini dapat bersifat kimiawi ataupun mekanis. Adapun yang menjadi pembedanya adalah subyek yang melakukannya, yaitu makhluk hidup berupa manusia, hewan ataupun tumbuhan. Contohnya lumut, cendawan ataupun bakteri yang merusak permukaan batuan.
       Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
Proses sedimentasi atau pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya :
1)   Pengendapan air (akuatik)
Mengkibatkan terbentuknya:
a)      Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok–kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisandan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga terbentuk oxbow lake.


b)      Delta
       Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terJadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta. Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang disepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
c)      Dataran banjir dan tanggul alam
      Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.
2)   Pengendapan Air Laut (Sedimen Marine)
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alamhasil pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, danpenghalang pantai.Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjad perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
3)   Pengendapan Angin (Sedimen Aeolis)
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
4)   Pengendapan Oleh Gletser
       Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glasial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
2.3  Dampak Tenaga Eksogen
1.    Dampak positif
       Dampak positif tenaga eksogen antara lain:
a.       Memunculkan habitat.
b.      Memperluas daratan di bumi.
c.       Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi.
2.    Dampak negatif
       Dampak negatif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut:
a.       Angin kencang atau badai yang dapat merusak rumah dan bangunan.
b.      Hujan sangat deras dapat berakibat timbulnya banjir.
c.       Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
d.      Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
e.       Erosi tanah oleh air hujan yang terusmenerus menyebabkan kesuburan tanah semakin berkurang.
f.       Abrasi (pengikisan air laut) di daerah pantai akan menyebabkan bangunan menjadi rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.
Meskipun tenaga eksogen juga mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan manusia. Dampak negatif lain dari tenaga eksogen yaitu kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi), hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai mengakibatkan pendangkalan dasar sungai.  Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang.
2.4 Pergerakan Air Di Pemukaan Tanah Dan Pergerakan Air Bawah Permukaan
Keberadaan Air Bawah Tanah (ABT) sangat tergantung besarnya curah hujan dan besarnya air yang dapat meresap kedalam tanah. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi litologi (batuan)  dan geologi setempet. Kondisi tanah yang berpasir lepas atau batuan yang permeabilitasnya tinggi akan mempermudah infiltrasi air hujn kedalam formasi batuan. Dan sebaliknya batuan dengan dengan sementasi kuat dan kompak memiliki kemampuan untuk meresapkan air kecil. Dalam hal ini hampir semua curah hujan akan mengalir sebagai limpasan (runolf) dan terus ke laut. Faktor lainnya dalah perubahan lahan-lahan terbuka menjadi pemukiman dan industri, penebangan hutan tanpa kontrol. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi inflitrasi terutama bila terjadi pada daerah resapan (rechargearea).
Perbedaan elevasi antar permukaan air tanah dikenal sebagai hydraulic head. Hal ini disebabkan karena air mengalir mengikuti bentuk topografi. Bila kita mengikuti perjalanan air, maka mulanya gravitasi menarik air dari zona aerasi menuju ke permukaan air tanah kemudian pergerakan turun terjadi karena gravitasi dari daerah dengan permukaan air tanah tinggi menuju daerah dengan permukaan air tanah rendah (danau, sungai, rawa-rawa). Secara mendasar, pergerakan air tanah mengarah kebawah karena terdorong untuk menuju daerah dengan tekanan yang lebih rendah.
https://ichsanmuhammad.files.wordpress.com/2011/12/new-picture-27.png?w=364&h=433
Gambar 4. Pergerakan air bawah permukaan menuju daerah dengan bertekanan rendah (Hamblin & Christiansen, 1995).
https://ichsanmuhammad.files.wordpress.com/2011/12/new-picture-33.png?w=620
Gambar 5.  Kerucut depresi pada permukaan air tanah terbentuk bila air mengalami penurunan yang lebih cepat dari pulihnya permukaaair tanah (Hamblin & Christiansen, 1995)




BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh proses pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses perombakan atau perubahan muka bumi ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara, dan es. Tenaga eksogen menimbulkan dampak positif dan negative.
Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa :
Sinar matahari → Air → Gletser  → Reaksi kimiawi → Reaksi kimiawi →Kegiatan makhluk hidup (organisme) . Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu, pelapukan mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis
Keberadaan Air Bawah Tanah (ABT) sangat tergantung besarnya curah hujan dan besarnya air yang dapat meresap kedalam tanah. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi litologi (batuan)  dan geologi setempet.
3.2  Saran
       Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam pembuatan makalah selanjutnya dan kami mohon kritik dari pembaca.







DAFTAR PUSTAKA
http://lingkungangeografi.com
http://haristepanus.com
Waluya, Bagja. 2009. Geografi SMA/MA 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional





2 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site - Login to get your welcome bonus
    Lucky Club Casino site - Login to get your welcome bonus luckyclub - Lucky Club Casino - Live Casino - Latest and greatest slots and tables online.

    BalasHapus